bahagia dengan berbagi

Heiii… Sunatan masal..aha..aha.. Sunatal massal..aha..aha.. Ditonton orang berjubal-jubal, banyak tercecer sepatu dan sandal #sm

Heiii.. hari bahagia..aha..aha..bersuka ria..aha..aha..Ada yg berjoget tari India, setambul caca tari rebana… #sm

Sungguh pengalaman menarik dan asyik ketika Sunatan Massal 🙂

Sedang asyik “mengupas” kulup, tiba-tiba “CuuUuuuurrr” muka dan baju basah kuyup kena pistol si bocah 🙂 #sm

Pengajaran orangtua terlihat saat disunat.Kalau  baik biasanya si bocah tenang, bahkan zikir. Sebaliknya sering keluar teriakan seperti  dalam “kebun binatang” #sm

Rata-rata si bocah menangis saat disunat. Baik karena sakit, takut atau ikut-ikutan latah melihat temannya menangis #sm

Ada orangtua yang tidak berani menemani anaknya ketika disunat. Alih-alih tenangi anaknya, pernah saya temukan si orangtunya yang pingsan hehehe #sm

Ada juga yang mendampingi si bocah itu semacam “guru spritualnya”. Walhasil sepanjang proses sang guru mulutnya komat-kamit membaca “mantra” #sm

Di daerah pesantren lain lagi. Biasanya ada “bilalnya”. Jadi sepanjang sunatan diiringi latar salawatan.

Bedanya #sm dengan pengobatan gratis adalah yang mendampingi. Kalau pengobatan biasa yang nganter 1 orang, tapi kalau sunatan bisa satu kampung hehehe

Kalau sunatan Di Sunda itu ada tradisi “cecepan” yakni ngasih amplop pada anak sesudah disunat.Bagi yang mampu dirayakan sebagai  pengantin sunat #sm

Usia bocah yang disunat bervariasi. Mulai bayi sampai yang sudah baligh. Kalau yang terakhir tuh rada alot motongnya hehehe #sm

Buyung menginjak masa remaja..teriring doa ayah dan bunda..sebagai bekal masa depannya..agar menjadi anak yang berguna #sm

Demikian #sm. Kepada politisi, daripada sumpah gantung di Monas, lebih baik “kalau saya korupsi siap disunat dua kali!” Wani piro?  wkwkwk

 

 

 

Tinggalkan komentar